Pages

Powered by Blogger.

Friday, March 4, 2016

Laskar Pelangi Kelas Dua







Kami anak kelas dua. Kami tidak memiliki kelas. Kami belajar setelah kelas satu selesai belajar. Pukul setengah 10 anak kelas satu pulang, kemudian kami menggunakan ruang kelas mereka untuk belajar. Guru kami sama dengan guru kelas satu. Hanya ada satu guru untuk kelas satu dan dua. Hanya ada satu ruang kelas pula untuk kelas satu dan dua. Kami anak kelas dua. Kami hanya bersembilan. Itu juga kalau teman-teman kami datang semua ke sekolah.
***
Demikian gambaran dari anak kelas dua. Di sekolah kami ada sebuah ruang kelas yang diberi sekat untuk tempat mengajar kelas satu dan tiga. Ya, kelas satu dan tiga. Lalu, bagaimana dengan kelas dua? Mereka belum memiliki ruang kelas. Ruang kelas yang mereka pakai yaitu ruang kelas satu. Sepulang anak kelas satu, anak kelas dua pun masuk kelas.
Di sela-sela waktu mereka menunggu jam pulang kelas satu, terkadang saya mengajak anak-anak untuk sekedar latihan membaca buku. Di mana? Untuk tempat bisa di mana saja. Toh belajar bukan hanya di dalam kelas saja kan? Biasanya kami mencari tempat yang teduh untuk tempat belajar. Bisa di belakang “gedung” sekolah. Bisa juga di bawah pohon cengkeh, duduk di atas bebatuan kecil dan mulai terdengar suara nan nyaring anak-anak yang saya minta untuk membaca sebuah cerita di dalam buku. Sesekali, ah bukan, seringkali saya membetulkan cara membaca mereka.

Ada buku kah? Iya, ada. Namun kondisinya sudah banyak yang sobek, tergulung di semua bagian, dan jumlahnya memang tidak banyak. Untuk itu, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah buku. Kemudian belajar membaca secara klasikal, baru belajar membaca secara kelompok. Kemudian, satu persatu maju ke depan untuk membaca bacaan mereka. Kegiatan yanng simple bukan, untuk menunggu waktu masuk kelas.

0 komentar:

Post a Comment

 

Viewer